You are currently viewing Digital Kompetensi

Digital Kompetensi

Tahun ini merupakan tahun kedua pada perjalanan roadmap 2022-2023 yaitu Digital Kompetensi, dengan tagline “Through Digital, Go Beyond”.

Sebagai rangkaian roadmap yang sudah dirangkai untuk 5 tahun ke depan dengan tujuan membentuk pemimpin masa depan yang rendah hati, Sekolah Mutiara Nusantara telah berhasil melewati roadmap tahun pertama dengan tema “New Mindset, New Habit”, di mana seluruh komunitas berusaha membangun kebiasaan kebiasaan positif yang tidaklah mudah karena seringkali berubah dan memerlukan usaha serta pengorbanan untuk meninggalkan kebiasaan lama yang tentunya sudah terbangun bertahun-tahun.

Mengapa tema Digital Kompetensi dijadikan salah satu goal dalam roadmap SMN?

Berdasarkan The DigiComp Framework, ada lima area digital kompetensi:

  1. Information and Data Literacy
  2. Communication and Collaboration
  3. Digital Content Creator
  4. Safety
  5. Problem Solving

 

Pandemi Covid-19 adalah satu masa di mana sebagian besar kegiatan, baik itu komunikasi, bisnis, retail terutama pada bidang edukasi mengalami transformasi digital secara besar.

Dunia pendidikan dipaksa untuk berubah menggunakan Online Learning, penggunaan learning management system, penggunaan berbagai macam educational apps, penggunaan konten video untuk proses belajar mengajar, penggunaan digital komunikasi antar individu meningkat, sepertinya sudah tidak ada jarak untuk saling terhubung.

Dengan segala perubahan ini, tentunya demi kepentingan pendidikan, dibutuhkan perkembangan digital kompetensi yang sejalan dengan transformasi digital tersebut. Sekolah akan tertinggal jika tidak melakukan gerakan peningkatan kompetensi di bidang digital, mengingat dunia sudah bergerak dengan sangat cepatnya. Perubahan demi perubahan tidak lagi menunggu tahun berganti, tetapi setiap saat ada perubahan dan perkembangan teknologi dalam era digital ini.

Bersamaan dengan pesatnya transformasi digital yang terjadi, model pendidikan abad 21 juga dituntut melakukan perubahan agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan era digital ini. Bukan saja sarana dan prasarana yang membutuhan transformasi, peran guru mendapat perhatian yang khusus. Karena bagaimanapun canggihnya infrastruktur, guru adalah sumberdaya utama dalam dunia pendidikan.

Guru bukan hanya menjadi pengajar yang mentransferkan pengetahuan, tetapi guru adalah pendidik, yang mampu memiliki peran sebagai motivator, fasilitator, pendamping, katalisator. Peran guru yang sangat kompleks ini, menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan saat ini. Karena itu, masa pandemi adalah saat yang tepat menarik keluar seluruh potensi yang ada pada guru, mereka harus keluar dari zona nyaman yang sudah bertahun-tahun mereka jalani, sekarang harus menggunakan cara-cara baru di era digital.

Lebih jauh tentang keterampilan guru di bidang teknologi digital, guru bukan hanya cakap menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran agar siswa terhubung dengan pengetahuan yang diajarkan, tetapi juga perlu berfokus pada hubungan dan engagement guru dan murid. Guru memiliki peran penting dalam perkembangan moral dan karakter setiap anak di era informasi yang tidak ada batasnya ini. Setiap saat anak dapat mengakses apapun tanpa batas melalui gawai yang mereka punya, sehingga tidak menutup kemungkinan sejak dini anak dapat terpapar pornografi serta pengajaran-pengajaran yang belum tentu sesuai dengan nilai nilai keluarga. Guru diharapkan menjadi role model (teladan) dalam menghadapi tantangan zaman saat ini, melalui respon dan sikap mereka ketika menggunakan platform digital dalam proses pembelajaran. Bagaimana memberikan dukungan serta menawarkan pilihan bagi anak sehingga menemukan solusinya sendiri dengan bijak. Bagaimana guru membuka pemahaman tentang pilihan-pilihan yang benar secara norma moral dan agama.

Karena itu SMN meyakini bahwa digital kompetensi tidak hanya bergerak pada 5 area yang disebut di atas, tapi juga kompetensi tersebut harus didasari oleh karakter Yesus Kristus dan nilai-nilai dasar yang diyakini SMN, yaitu HOPES : Honor, Perseverance dan Spirit of Excellence. Nilai-nilai tersebut akan terlihat dalam setiap proses pembelajaran, baik saat penyampaian materi pelajaran maupun ketika murid menyelesaikan proyek sebagai tugas mereka atau biasa kita sebut dengan metode project based learning. Untuk itu semua pihak yang terlibat dalam komunitas SMN memiliki kewajiban yang sama untuk ikut mendukung dan mensukseskan Digital Kompetensi di sekolah yang kita cintai ini.

Akhir kata, kita tidak bisa kembali ke era sebelum terjadinya transformasi digital, namun kita bisa bersama sama mendampingi anak anak kita untuk siap menghadapi dunia digital dengan benar dan bijaksana melalui bimbingan, pemahaman, moral dan karakter yang benar, biarlah anak anak kita memegang kendali kehidupan digital mereka, bukan sebaliknya.

————————————————————————————————————–

Ditulis oleh:

Dhani Maatita – Pembina Yayasan Mutiara Cinta Budaya Bangsa

————————————————————————————————————–
Looking for world-class education with a global curriculum in Bandung?
Contact our admission officer for the latest update and promo.
WhatsApp: https://bit.ly/smn-marketing
Instagram: https://bit.ly/smn-instagram
Apply Now! https://smn.sch.id/admission/